Dubstep Dance










Ketik Tulisan Anda disini

Patriot Pengejar Mimpi

Hanya orang yang beruntung, yang bersedia untuk membaca novel ini, dan hanya orang yang merugi yang melewatkan kesempatan emas ini …
 
Novel ini terinspirasi dari kisah nyata anggota Patriot Pengejar Mimpi sukses dalam meraih mimpi. Patriot Pengejar Mimpi sukses karena dari kecil sudah ditempa untuk berpikir maju dan dewasa, berbeda dengan anak seusianya. Kisah itu sendiri bermula dari Enda Kiebo (14 tahun) bertekad melepaskan diri dari belenggu budaya mental kuli. Perjuangan Enda Kiebo itu bukanlah hal mudah di bumi pertiwi ini. Apalagi sejarah budaya mental kuli ini sudah diwariskan secara sistemik oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Mental kuli ini telah berurat berakar menjadi salah-satu karakter manusia Indonesia. Maka jangan heran kalau mental kuli itu identik dengan kemiskinan dan kebodohan.
Enda Kiebo generasi ketiga keturunan kuli kontrak di tanah Deli ini berusaha keras untuk keluar dari stigma bodoh dan mental kuli yang telah disandang keluarganya. Belenggu kuli-kontrak di Tanah Deli yang memberi efek traumatis yang disandang Kakek Marto Kapuk sampai ke anak-cucu membuat tekad Enda Kiebo begitu menguat. Dia ingin mengubah garis nasib keluarganya dan dia ingin mematahkan pepatah yang mengatakan keturunan urat miskin, tulang miskin. Makanya, dia berusaha keras agar jadi orang pintar.
Namun, perjuangan Enda Kiebo tidaklah mudah. Sebab, dari awal Enda Kiebo sudah berhadapan dengan Benhart (13 tahun) anak seorang Administratur Perkebunan yang tidak menginginkan Enda Kiebo satu sekolah dengannya. Benhart pun berusaha keras menggagalkan tekad sekolah Enda Kiebo.
Enda Kiebo sungguh beruntung punya sahabat sejati satu sekolah, Patriot Pengejar Mimpi. Mereka laksana dewa penyelamat dalam menghadapi berbagai terror Benhart Cs maupun Ronggur (30 tahun) si centeng yang berjuluk “Sang Penakhluk”. Bahkan, ketika Enda Kiebo terancam dihukum berat guru Boneka (Beresman). Sebut saja di antara mereka itu, Yan Utama (13 tahun), Indra Kesuma (14 tahun), Suhermanto (14 tahun), Ratna Sari (14 tahun), Elfi Zahara (13 tahun), Zainab Maria (14 tahun), Arif Budiman (14 tahun) dan Julbrito (14 tahun).
Keberuntungan lain, Enda Kiebo memiliki guru-guru luarbiasa, Bu Nursyiah Bu Maria, Pak AM Manurung, Pak M Manurung yang piawai membakar jiwa para Patriot Pengejar Mimpi untuk meraih mimpi-mimpinya. Fighting Spirit mereka digembleng dengan ilmu super jenius yang tiada duanya di dunia, hingga terbentuk mental karakter manusia super. Melalui guru-gurunya yang menginspirasi itu Enda Kiebo berusaha keras membuka tabir rahasia cara dahsyat menjadi anak jenius.
Dalam perjalanannya, Enda Kiebo dan Yan Utama berusaha menyelamatkan Sundari (14 tahun) dari gangguan Ronggur. Kemudian, Yan Utama pun berusaha bantu Sundari untuk mendapatkan orangtua asuh agar bisa sekolah kembali. Sementara, Sundari sebaliknya mengajari Enda Kiebo, Yan Utama dan anggota Patriot Pengejar Mimpi mengembangkan pikiran kreatif, yakni cara merangkai kulit cangkang kepah menjadi sebuah lukisan yang menawan, artistik dan memiliki nilai daya jual tinggi.
Juga, Enda Kiebo berusaha menjalankan triknya menakhlukkan lawan (Benhart) dengan ilmu lelembut, tanpa kekerasan. Kekerasan otot tidak seharusnya dilawan dengan kekerasan otot juga. Sebab, adakalanya, kekerasan otot dilawan dengan kelembutan.
Gemblengan guru-guru luarbiasa membuat Patriot Pengejar Mimpi mampu memperlihatkan kreativitas yang luarbiasa hingga mengharumkan nama sekolah mereka di ajang Pameran Pembangunan Kota Medan. Juga, Enda Kiebo Cs meraih mustika prestasi sebagai pemenang lomba karya tulis ilmiah. Yang  sangat menggembirakan berkat ilmu super jenius gemblengan guru-guru luarbiasa itu, Patriot Pengejar Mimpi dapat mencapai mimpinya yang sesungguhnya dalam kehidupan nyata. Pelajaran berharga dari novel ini adalah membuka mindset tentang belajar genius dan memberi inspirasi bagaimana cara mengelola keterampilan belajar untuk mencapai kesuksesan. 
Lanjutkan Membaca Novel

0 komentar: