Patriot Pengejar Mimpi
11.38
By Ashif maulana
Ashif Maulana
0
komentar
Hanya
orang yang beruntung, yang bersedia untuk membaca novel ini, dan hanya
orang yang merugi yang melewatkan kesempatan emas ini …
Novel ini terinspirasi dari kisah nyata anggota Patriot Pengejar Mimpi
sukses dalam meraih mimpi. Patriot Pengejar Mimpi sukses karena dari
kecil sudah ditempa untuk berpikir maju dan dewasa, berbeda dengan anak
seusianya. Kisah itu sendiri bermula dari Enda Kiebo (14 tahun)
bertekad melepaskan diri dari belenggu budaya mental kuli. Perjuangan
Enda Kiebo itu bukanlah hal mudah di bumi pertiwi ini. Apalagi sejarah
budaya mental kuli ini sudah diwariskan secara sistemik oleh Pemerintah
Kolonial Hindia Belanda. Mental kuli ini telah berurat berakar menjadi
salah-satu karakter manusia Indonesia. Maka jangan heran kalau mental
kuli itu identik dengan kemiskinan dan kebodohan.
Lanjutkan Membaca Novel
Enda
Kiebo generasi ketiga keturunan kuli kontrak di tanah Deli ini berusaha
keras untuk keluar dari stigma bodoh dan mental kuli yang telah
disandang keluarganya. Belenggu kuli-kontrak di Tanah Deli yang memberi
efek traumatis yang disandang Kakek Marto Kapuk sampai ke
anak-cucu membuat tekad Enda Kiebo begitu menguat. Dia ingin mengubah
garis nasib keluarganya dan dia ingin mematahkan pepatah yang mengatakan
keturunan urat miskin, tulang miskin. Makanya, dia berusaha keras agar jadi orang pintar.
Namun, perjuangan Enda Kiebo tidaklah mudah. Sebab, dari awal Enda Kiebo sudah berhadapan dengan Benhart
(13 tahun) anak seorang Administratur Perkebunan yang tidak
menginginkan Enda Kiebo satu sekolah dengannya. Benhart pun berusaha
keras menggagalkan tekad sekolah Enda Kiebo.
Enda
Kiebo sungguh beruntung punya sahabat sejati satu sekolah, Patriot
Pengejar Mimpi. Mereka laksana dewa penyelamat dalam menghadapi berbagai
terror Benhart Cs maupun Ronggur (30 tahun) si centeng yang berjuluk “Sang Penakhluk”. Bahkan, ketika Enda Kiebo terancam dihukum berat guru Boneka (Beresman). Sebut saja di antara mereka itu, Yan Utama (13 tahun), Indra Kesuma (14 tahun), Suhermanto (14 tahun), Ratna Sari (14 tahun), Elfi Zahara (13 tahun), Zainab Maria (14 tahun), Arif Budiman (14 tahun) dan Julbrito (14 tahun).
Keberuntungan lain, Enda Kiebo memiliki guru-guru luarbiasa, Bu Nursyiah Bu Maria, Pak AM Manurung, Pak M Manurung yang piawai membakar jiwa para Patriot Pengejar Mimpi untuk meraih mimpi-mimpinya. Fighting Spirit mereka digembleng dengan ilmu super jenius
yang tiada duanya di dunia, hingga terbentuk mental karakter manusia
super. Melalui guru-gurunya yang menginspirasi itu Enda Kiebo berusaha
keras membuka tabir rahasia cara dahsyat menjadi anak jenius.
Dalam perjalanannya, Enda Kiebo dan Yan Utama berusaha menyelamatkan Sundari
(14 tahun) dari gangguan Ronggur. Kemudian, Yan Utama pun berusaha
bantu Sundari untuk mendapatkan orangtua asuh agar bisa sekolah kembali.
Sementara, Sundari sebaliknya mengajari Enda Kiebo, Yan Utama dan
anggota Patriot Pengejar Mimpi mengembangkan pikiran kreatif, yakni cara
merangkai kulit cangkang kepah menjadi sebuah lukisan yang menawan,
artistik dan memiliki nilai daya jual tinggi.
Juga, Enda Kiebo berusaha menjalankan triknya menakhlukkan lawan (Benhart) dengan ilmu lelembut,
tanpa kekerasan. Kekerasan otot tidak seharusnya dilawan dengan
kekerasan otot juga. Sebab, adakalanya, kekerasan otot dilawan dengan
kelembutan.
Gemblengan
guru-guru luarbiasa membuat Patriot Pengejar Mimpi mampu memperlihatkan
kreativitas yang luarbiasa hingga mengharumkan nama sekolah mereka di
ajang Pameran Pembangunan Kota Medan. Juga, Enda Kiebo Cs meraih mustika
prestasi sebagai pemenang lomba karya tulis ilmiah. Yang sangat menggembirakan berkat ilmu super jenius gemblengan guru-guru luarbiasa itu, Patriot Pengejar Mimpi dapat mencapai mimpinya yang sesungguhnya dalam kehidupan nyata.
Pelajaran berharga dari novel ini adalah membuka mindset tentang
belajar genius dan memberi inspirasi bagaimana cara mengelola
keterampilan belajar untuk mencapai kesuksesan. Lanjutkan Membaca Novel
0 komentar:
Posting Komentar